Rabu, 18 Mei 2011

Perempuan Dengan Nama Akhir A Paling Sering Ganti Pasangan!

Paris, Seks adalah urusan personal sehingga sangat tidak etis menanyakan berapa kali seseorang pernah gonta-ganti pasangan seks. Namun bagi yang iseng, ada cara mudah dan terpercaya untuk memperkirakannya yakni dengan melihat huruf terakhir pada namanya.

Kate Middleton misalnya, dalam 9 tahun terakhir hanya dekat dengan Pangeran William sebelum akhirnya bertunangan pada akhir 2010. Sebagai tunangan seorang bangsawan, Kate yang namanya diakhiri huruf 'e' dapat diperkirakan akan punya kehidupan seksual yang lurus-lurus saja. Bandingkan dengan diva pop Christina Aguilera yang akhirnya bercerai dengan Jordan Bratman meski baru 5 tahun menikah. Dengan nama yang diakhiri huruf 'a' Christina lebih punya bakat untuk gonta-ganti pasangan, bahkan tak menutup kemungkinan kelak akan bercerai lagi dengan pasangan barunya.

Asumsi dan perkiraan tersebut tidak mengada-ada, sebab ada sebuah penelitian di Prancis yang membuktikan huruf terakhir pada nama seseorang berhubungan dengan perilaku seksualnya. Dikutip dari The Sun, Minggu (2/1/2011), seseorang terutama perempuan, punya kecenderungan gonta-ganti partner seks ketika namanya diakhiri huruf 'a'.

Menurut penelitian tersebut, perempuan yang namanya diakhiri huruf 'a' rata-rata berganti partner seks 4,4 kali sebelum akhirnya bertemu dengan pasangan sehidup sematinya. Jika dirinci, nama Laura, Tania dan Lola paling sering ganti partner, masing-masing dengan rerata 9,7 kali, 9,6 kali dan 9,5 kali.

Sebaliknya nama perempuan yang paling jarang berganti pasangan seks biasanya diakhiri dengan konsonan alias huruf mati, atau vokal 'e'. Sebagai contoh nama perempuan yang diakhiri huruf 'e' misalnya, nama Therese rata-rata hanya berganti pasangan sebanyak 1,1 kali, nama Francese 1,2 kali dan nama Martine 1,3 kali.

Smartdate, situs biro jodoh yang menyelenggarakan penelitian itu mengatakan bahwa kecenderungan tersebut dipengaruhi oleh faktor budaya. Nama-nama tradisional untuk perempuan di Prancis umumnya diakhiri dengan konsonan, sementara nama yang diakhiri vokal terutama 'a' banyak dipakai oleh perempuan moderen dengan gaya hidup lebih terbuka.

Perilaku seks bebas sering menjadi bagian dari gaya hidup moderen dan sering memberikan dampak buruk bagi kesehatan reproduksi. Di antaranya meningkatkan risiko penularan human immunodeficiency virus (HIV) dan infeksi menular seksual lain termasuk kencing nanah (gonorrhea) dan raja singa (sifilis)

*Sumber : http://terlengkapaneh.blogspot.com

Cara Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Percaya Diri memberikan kita kebebasan untuk melakukan kesalahan dan mengatasi dengan kegagalan tanpa membuat diri kita tidak berharga. Jika kita memiliki rasa percaya diri, secara tidak langsung dapat meningkatkan rasa percaya diri orang lain juga.

Selain itu, kebanyakan orang segan untuk mengembalikan sesuatu hal yang dilemparkan oleh seseorang yang gugup, meraba-raba dan terlalu menyesali yang telah diperbuat. Di lain pihak, anda mungkin dengan cepat terpengaruhi oleh seseorang yang berbicara dengan jelas, yang lebih mengutamakan pikiran yang jernih, yang menjawab pertanyaan dengan pasti, dan selalu siap dan tidak malu mengakui jika dia tidak mengetahui tentang suatu hal.

Jadi berapa tingkat Kepercayaan Diri anda jika bisa dinilai dengan skala 1-10? Apakah Anda termasuk memiliki kepercayaan Diri yang rendah? ada berita bagus untuk anda, ternyata rasa Percaya Diri dapat ditelaah dan dibangun.

Mari kita mulai proses membangun rasa Percaya Diri. Mohon diingat tidak ada solusi instant untuk itu. Namun seperti kata pepatah; “Practice make a man perfect.” Jadi yang harus Anda lakukan adalah mencoba dan mengimplementasikan tips berikut dalam kehidupan sehari-hari.

1. Kenali rasa ketidaknyamanan anda.
Kita semua memiliki rasa ketidaknyamanan. Bisa muncul karena jerawat di muka anda, selalu menyesali, tidak nyaman pada teman-teman anda. Memberikan nama pada sesuatu hal yang dapat membuat anda merasa tidak berharga, malu atau rendah dapat membantu melawan hal-hal tersebut. Anda bisa menuliskan pikiran anda pada sehelai kertas dan ini dapat membuat perasaan anda lebih ringan dan bahagia. Ingat tidak ada seorang pun yang sempurna. Orang-orang disebelah anda mungkin juga memiliki banyak rasa ketidaknyamanan yang sama dengan anda. Jika dengan menuliskan masalah anda tidak cukup membantu, anda bisa membicarakannya dengan teman dekat anda atau seseorang yang anda cintai. Membagi pikiran anda akan menolong meringankan beban yang anda tanggung sendiri.

2. Kenali kesuksesan anda:
Tidak jadi soal seberapa besar perasaan ketidaknyamanan anda, Tuhan telah memberkahi diantara kita dengen suatu bakat tertentu. Temukan sesuatu hal yang anda ahli dan jago di bidang itu dan fokuslah untuk mengembangkannya. Rendah diri adalah pernyataan pikiran yang mendeklarasikan diri anda sebagai Korban. jangan biarkan diri anda menjadi Korban.

3. Bersyukurlah atas apa yang anda miliki :
waktu membuktikan akar dari perasaan ketidaknyamanan dan tidak percaya diri adalah perasaan selalu tidak cukup atas kepemilikan sesuatu, apakah itu pengakuan emosional, keberuntungan, uang, dll. Dengan mengakui dan menghargai apa yang kita miliki, anda dapat melawan perasaan tidak utuh dan tidak puas. Menemukan kedamaian dalam diri akan membangkitkan percaya diri anda.

4. Selalu berpikiran postif :
Hindari mendapatkan rasa kasihan dan simpati dari orang lain. jangan pernah membuat orang lain memiliki rasa rendah terhadap anda, mereka bisa merasa sepert itu hanya dengan seijin anda. Jika anda terus menerus benci dan merendahkan diri anda sendiri, orang akan melakukan dan menilai anda seperti itu. Anda harus berbicara positif tentang diri anda,tentang masa depan anda, dan tentang kemajuan anda.Jangan pernah takut menunjukkan kekuatan dan qualitas anda pada orang lain.

5. Berpakaian rapih :
Walaupun pakaian tidak membuat orang lebih berkualitas, tapi dapat mempengaruhi cara berpikir kita terhadap diri kita sendiri. Ketika kita tidak terlihat bagus, maka perasaan anda juga tidak bagus. dan ini dapat merubah cara anda membawa diri anda sendiri dan berinteraksi dengan orang lain. Ini bukan berarti anda harus menyediakan uang yang banyak untuk belanja baju. Daripada membeli banyak pakaian murah, lebih baik membeli beberapa baju dengan kualitas tinggi. Dalam jangka waktu yang lama juga akan menghemat pengeluaran, sebab baju yang lebih bagus dan sedikit lebih mahal akan lebih kuat dibandingkan baju yang jelek dengan harga yang murah.

6. Berjalan dengan cepat:
Gaya berjalan sangat berbicara banyak tentang kepribadian anda. apakah lambat?seperti kelelahan?menyakitkan? atau enerjik? orang dengan rasa percaya diri bagus akan berjalan lebih cepat. Mereka memiliki tempat yang harus dituju, orang yang harus ditemui, pekerjaan penting yang harus dilakukan. Anda dapat meningkatkan kecepatan langkah jalan anda. Berjalan 25% lebih cepat dari sebelumnya akan dapat membuat anda terlihat dan merasa lebih penting.

7. Berikan pujian kepada orang lain:
Ketika berpikir negatif tentang diri kita, kadang kita juga melakukan hal yang sama pada orang lain dalam bentuk hinaan dan gosip. Hindari bergosip ria yang mana dapat menusuk diri anda sendiri dan berusaha memberikan pujian pada orang-orang disekitar anda. Dalam prosesnya, anda akan menjadi disukai dan dapat membangun rasa percaya diri. Dengan melihat sisi yang terbaik dari orang lain,secara tidak langsung membawa hal yang terbaik pada diri sendiri.

8. Duduk di bangku paling depan:
Orang-orang ‘Aliran belakang’ mungkin dapat bersenang-senang di sekolah atau di kuliah pada saat duduk di belakang, tapi itu tidak akan memberikan dorongan untuk membangun rasa percaya diri. Jangan pernah takut untuk diperhatikan. Dengan memutuskan untuk duduk di baris depan,anda dapat menghilangkan ketakutan yang tak beralasan karena diperhatikan dan dapat membangun kepercayaan diri anda.

9. Berbicaralah :
Penelitian membuktikan banyak orang takut berbicara atau bertanya pada grup diskusi atau acara umum. Mereka takut akan dinilai orang lain karena berbicara sesuatu yang konyol. Padahal, orang kebanyakan lebih menerima daripada yang kita bayangkan. Kenyataannya kebanyakan orang memiliki ketakutan yang sama persis. Dengan berusaha berbicara setidaknya sekali di setiap diskusi kelompok, anda akan menjadi pembicara yang bagus, lebih percaya diri tentang pikiran anda, dan akan dikenali sebagai leader oleh rekan-rekan anda.

10. Berolahraga:
Pikiran yang sehat muncul dari badan/ fisik yang sehat pula. Jika anda dalam kondisi fit, anda akan memiliki energi positif. Jika anda tidak fit, anda akan merasa tidak menarik. Ini akan menyebabkan kemerosotan akhlak. Sedikit disiplin dalam hidup anda dapat membantu banyak dalam pencapaian rasa percaya diri anda yang lebih tinggi.

11. Senyum:
Last but not the least; coba untuk tersenyum sesering mungkin. Orang selalu menyenangi wajah yang penuh senyum. Orang akan selalu welcome jika kontak dengan anda. Wajah yang selalu tersenyum akan selalu menerima kehangatan dan rasa sayang. Penerimaan yang baik dari orang lain akan meningkatkan rasa percaya diri kita.

Cegah Kebotakan Di Usia Muda

Ahli bedah restorasi rambut dari Inggris memberikan beberapa langkah sederhana untuk membantu mengurangi kerontokan rambut, yaitu:

1. Jangan lewatkan waktu sarapan
Rambut terdiri dari keratin, yaitu zat yang memberinya kekuatan. Terlalu sedikit protein akan mempengaruhi tingkat keratin, sehingga menyebabkan rambut kehilangan tenaga dan berhenti tumbuh.

"Sarapan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan protein dalam tubuh, dengan makanan seperti ikan, telur, ayam, daging merah," kata Philip Kingsley, konsultan trichologist.

2. Makan kacang-kacangan
Kurangnya zat besi bisa menyebabkan rambut rontok. Jika Anda tidak memiliki cukup zat besi, maka kadar feritin akan turun, yang merupakan molekul penyimpan zat besi dalam tubuh.

Hal ini pada gilirannya akan mengganggu pertumbuhan rambut normal dan meningkatkan kerontokan rambut. Makan makanan kaya zat besi seperti kacang-kacangan, daging merah, sayuran hijau tua dan buah-buahan kering, ini akan membantu mengurangi rambut rontok berlebihan.

3. Berhenti merokok
Penelitian menunjukkan bahwa rokok juga bisa memicu kerontokan rambut. Hal ini karena rokok dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan merusak suplai darah ke folikel rambut. Maka berhenti merokok adalah salah satu cara untuk mencegah kebotakan.

4. Rileks
Memiliki kelebihan hormon laki-laki mungkin tidak terdengar seperti hal yang buruk, tetapi testosteron dan dihidrotestosteron (DHT) dapat memiliki efek buruk pada bagian-bagian tertentu dari folikel rambut.

Hormon tersebut meresap ke batang rambut dan menyebabkan rambut menjadi lebih tipis. Setelah rambut menyusut, dengan diameter tertentu akan berhenti tumbuh sepenuhnya. Ketika pria sedang stres, tubuh akan memproduksi hormon lebih banyak dan cenderung membuat rambut rontok. Jadi cobalah untuk rileks.

5. Jangan menyisir dengan keras
Menyisir rambut dengan keras dapat menggaruk kulit kepala dan menarik rambut keluar dari akar serta merusak folikel rambut. "Sangat penting untuk merawat kulit kepala dengan lembut ketika keramas, dan jangan menarik-narik rambut Anda dengan sikat atau sisir," kata Dr Bessam Farjo, ahli bedah restorasi rambut dari Manchester.

6. Jangan mewarnai rambut
Studi juga menunjukkan bahwa pewarna yang berisi bahan kimia para-phenylenediamine (PPD) dapat menyebabkan reaksi alergi parah dan dermatitis, yang dapat menyebabkan kerusakan pada folikel kulit kepala dan rambut.

*Sumber : Yahoo

Jurus Jitu Menyatakan Cinta Kepada Cewek Dalam 30 Menit!!!


Menyatakan cinta kepada cewek itu seru. Tapi, juga banyak hambatannya. Salah-salah, gebetan bisa melayang. Tigapuluh menit udah lebih dari cukup. Nggak percaya?

Menyatakan cinta kepada  cewek tuh saat yang paling nyebelin sekaligus berkesan. Abis, kita kan nggak bisa nebak reaksinya bakal kayak gimana. Nerima atau nolak. Teriak kegirangan, senyum-senyum penuh makna, atau malah ngetawain. Wuah, pusiiing! Makanya pantes deh kalo beberapa dari kita jadi suka gentar pas mau nyatain cinta ke gebetan.

Padahal sih sebenernya nervous tuh wajar lho. Namanya juga ngadepin momen bersejarah, siapa juga bakal deg-degan. Ngaku deh, elo-elo yang mengklaim diri gampang nyatain cinta juga tetap ngerasa nervous kan waktu berhadapan sama doi? Cuma aja nervous ini emang nggak boleh "dipelihara", entar malah mengacaukan acara.

Biar nggak kelamaan trus malah jadi basi atau garing, dan elonya salting sendiri, kemakan sama deg-degan gara-gara nervous, prosesnya tembak menembak ini nggak boleh lebih dari setengah jam!

Nggak boleh kurang juga. Soalnya, ehm, nggak bakalan berkesan juga dong ah!

Nah, biar tambah paten, waktu yang setengah jam itu juga kudu dibagi-bagi lagi. Kalo perlu, malah menit per menit. Gimana pembagiannya?

5 Menit Pertama
Penampilan, bro! Dari ujung rambut sampe ujung kaki. Udah rapi belum, udah wangi belum? Ini penting, soalnya di mana-mana kesan pertama tuh didapet dari penampilan.

Makanya jangan sampe tuh baju yang dipake nggak matching atau kumel dan lusuh. Doi bisa males ngeliat lo. Apalagi kalo ditambah aroma badan yang nggak sedap plus bau mulut, wuah…elo belum ngomong apa-apa gebetan udah ilfil duluan!

Tapi nggak usah kerapian dan terlalu wangi juga sih. Sampe pake kemeja tangan panjang, dasi, sama jas segala, terus nyemprotin minyak wangi disekujur tubuh misalnya. Mau nembak, apa mau ngelamar kerjaan, mas?

5 menit berikutnya
Perhatiin gerakan tubuh! Jangaaan…sampe elo melakukan gerakan-gerakan yang mengisyaratkan kalo elo lagi nervous. Kayak ngutak-ngatik zippo, ngetuk-ngetuk meja, ngegoyang-goyangin kaki, de el el. Entar ketauan kalo lo deg-degan. Tengsin, jack, bisa-bisa diketawain nanti!

Tapi jangan juga bersikap sok pede. Duduk tegap kayak arca, ngebusungin dada, menatap sambil ngangkat dagu, de es be. Kesannya sengak banget tuh. Cowok aja bete ngeliat cowok begitu, apalagi cewek. Asal lo tau, cewek itu mendambakan cowok yang ramah dan hangat. Nah, kalo begitu ngeliat gerakan tubuh lo dia langsung narik kesimpulan elo nggak asik, gimana?

10 menit ke depan
Elo mesti merhatiin obrolan. Lha ini, nggak gampang nih. Obrolan "pembuka" ini tujuannya bukan cuma mencairkan ketegangan, tapi juga kalo bisa mengakrabkan elo dan gebetan. Makanya dari mulai pemilihan topik sampe kata-kata harus diperhatiin bener.

Bagusnya sih elo nyari bahan obrolan yang dimengerti sama elo berdua, biar nggak disconnect di tengah jalan. Lebih asik lagi kalo bahan obrolan lo itu bukan sesuatu yang berat-berat, yang full jokes aja lah. Biar bisa ketawa-ketawa dan bikin dia nyubit-nyubit gemes gitu…Auw!

O iya jack, elo juga mesti jagain mulut lo supaya nggak kelepasan make kata-kata kotor atau katro, kayak yang biasa dipake pas ngobrol bareng anak-anak. Soalnya kalo lo kelepasan, wuah…bisa minus nanti nilai lo di depan dia.

10 most crucial minutes
Ini dia momen bersejarah yang ditunggu-tunggu. Jack, ngelewatin sepuluh menit terakhir ini bikin jantung serasa mau copot. Pikiran juga pasti penuh sama hapalan kata-kata manis yang bakal jadi senjata buat menaklukkan dia. Biar rada ketolong, coba kita perinci lagi trik-triknya.

1 menit pertama, atur nafas. Biar lebih tenang, jack.
2 menit berikutnya, tatap matanya dalem-dalem (taela…sumur kali dalem!).
3 menit selanjutnya, pegang tangannya dengan penuh perasaan. Usap-usap dan rasakan kelembutannya.
5 menit kemudian, tembaaak! "I love you. Kamu mau nggak jadi pacarku?" Hehehe… To the point aja ngomongnya, nggak usah pake ngegombal segala. Bilang mata kamu indah lah, kamu cantik lah, huh, jurus kayak gini sih cupu berat! Lagian, kalo lo kebanyakan ngerayu, tembakan lo malah nggak ngegigit. Udah keburu basi!

Oya. Selama persiapan sampe gongnya, yang paling penting buat diinget adalah:

Yang nervous tuh bukan lo doang! Lo kan nggak tau kalo target lo itu juga kebat-kebit hatinya? Makanya, biar pembicaraan lebih bisa mengalir, anggap aja kalo doi tuh sama posisinya sama elo. Sama-sama deg-degan!

Nah, kalo gongnya udah keluar, selanjutnya tinggal tunggu aja jawaban dari dia. Selama nunggu jangan berhenti berdoa, biar hatinya tergetar… Sip?

TRIK NGELES KALO GEBETAN NOLAK!!!

1. Kalo gebetan bilang: "Entar deh, gue pikir-pikir dulu."
Elo bilang: "Boleh, tapi apa yang gue bilang tadi itu keluar dari perasaan lho…"

2. Kalo gebetan bilang: "Mmm, kayaknya kita mendingan temenan aja deh."
Elo bilang: "Yaaah…! Temen gue udah banyak… Sekarang gue butuh pacar!"

3. Kalo gebetan gagap: "Gu… gu… gue… ee…."
Elo bilang: "Sstt… Elo nggak usah ngomong apa-apa, gue udah tau kalo elo pasti mau bilang iya." (Kalo doi emang gagap beneran, mending buru-buru lo bawa ke dokter deh!)

4. Kalo gebetan bilang: "Gue belum boleh pacaran sama ortu."
Elo bilang: "Tenang! Gue nggak bakalan bilang sama ortu lo!"

5. Kalo gebetan bilang: "Gue mau konsentrasi belajar, belum mau pacaran."
Elo bilang: "Gue juga. Tapi gue pengen terus belajar sama elo…."

6. Kalo gebetan bilang: "Gue udah punya cowok."
Elo bilang: "Tapi elo masih punya lho kesempatan dapetin cowok yang lebih baik, contohnya gue." (Hmm.. Biar bisa dipake, tapi mending lo pikir-pikir dulu deh, ngegebet cewek orang!)

7. Kalo gebetan diem aja.
Elo bilang: "Diem berarti iya nih. Kalo gitu sekarang kita pacaran…hehehe."

Good Luck... :-)

*Sumber : Yahoo

Efek Negatif Mengkonsumsi Minuman Bersoda


Jika Anda sudah mulai merasa bergantung pada minuman bersoda sebaiknya mualilah berhati-hati. Minuman soda memiliki berbagai zat tambahan, termasuk penambah rasa, zat pewarna, zat tambahan asam, agen pembentuk busa, serta zat pengawet yang tidak baik untuk kesehatan. Berikut beberapa efek negatif lain dari soda yang dilansir methodsofhealing.

1.Obesitas. 
Mereka yang minum satu minuman soda atau lebih sehari berisiko lebih besar mengalami obesitas. Jika meminumnya setiap hari selama sebulan, maka akan memiliki 500 gram tambahan berat badan dan sulit untuk menghindarinya.

2.Rendah gizi. 
Tidak ada penelitian yang mengungkapkan soda mengadung nilai gizi. Jika mengkonsumsinya berlebih maka hanya akan menambah racun pada tubuh.

3.Tingkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. 
Soda, bahkan soda diet sekali pun, berisiko memicu penyakit jantung dan diabetes.

4.Picu osteoporosis. 
Saat minum soda, gigi dan tulang akan melepaskan kalsium ke aliran darah untuk membantu menyeimbangkan asam fosfor yang dikandung soda.

5.Ganggu sistem kekebalan tubuh. 
Kandungan pemanis di dalam soda tetap saja gula. Gula merusak gigi, mengganggu sistem kekebalan tubuh, dan bisa memicu penyakit degeneratif.

6.Picu sakit ginjal. 
Mereka yang minum soda diet sehari berisiko ganda mengalami penurunan fungsi ginjal.

7.Beresiko sakit penyakit pencernaan maag. 
Jika Anda termasuk soda addict, kemungkinan akan mudah terkena ganguan

8.Dehidrasi. 
Soda benar – benar membuat seseorang menjadi dehidrasi. Pasalnya kafein dan gula yang terkandung pada soda dapat membuat orang merasa cepat haus.

9.Gangguan system pencernaan. 
Asam yang terdapat pada soda tidak bereaksi dengan baik, sehingga dapat menggamggu sistem pencernaan anda.

Jika Anda sulit menghentikan kebiasaan mengonsumsi soda, coba secara perlahan ganti dengan minuman yang diolah dari bahan alami seperti jus, atau lebih baik ganti dengan air mineral yang sehat atau jus jeruk segar. Jadi tidak perlu lagi cemas, dengan asupan yang masuk pada tubuh.

Hanya Dengan Modal Email Yang "Valid" Anda Bisa Menghasilkan Uang 2 Juta/Bulan!

Bagi anda blogger mania yang ingin mencari penghasilan sendiri melalui usaha bisnis online, anda dapat mencobanya ke link berikut ini :
http://www.penasaran.net/?ref=2th6x7

Inilah kesempatan emas bagi anda untuk menghasilkan penghasilan karena ini bukan rekayasa, sebab  saya telah membuktikannya  sendiri!

Ok, semoga ini bermanfaat bagi blogger mania,
:-)

Proses Pernikahan Pada Suku Karo

Kronologis Proses Pernikahan pada Suku Karo dan Pesta Adatnya 

Kita terlebih dahulu diajak kembali kira-kira 100 tahun yang lalu. Kondisi kehidupan masyarakat Karo pada saat itu masih cukup sederhana dalam segala aspek. populasi penduduk belum ramai, perkampungan masih kecil, ada dua atau tiga rumah adat waluh jabu ditambah beberapa rumah sederhana satu dua. Kalau sudah ada sepuluh rumah adat baru dapat dikatakan perkampungan tersebut ramai.

Sarana dan prasarana jalan belum ada, hanya jalan setapak yang menghubungkan satu kampung dengan kampung yang lain. Kegiatan ekonomi dan perputaran uang hanya baru sebagian kecil saja. Hanya pedagang yang disebut dengan “Perlanja Sira” yang sesekali datang untuk berdagang secara barter (barang tukar barang)
Pekerjaan yang dilakukan hanyalah kesawah dan keladang (kujuma kurumah), ditambah menggembalakan ternak bagi pria dan menganyam tikar bagi wanita. Pemerintahan yang ada hanya sebatas pemerintahan desa.

Kepercayaan yang ada adalah aninisme, dina-misme yang disebut “perbegu”. Alat dapur yang dipakai masih sangat sederhana, priuk tanah sebagai alat memasak nasi dan lauk pauknya, walau ada juga yang telah memasak dengan priuk gelang-gelang atau priuk tembaga/besi, tempat air kuran.

Namun demikian kehidupan berjalan terus, meneruskan generasi dilaksakan dengan orang yang sudah dianggap dewasa berkeluarga, dikatakan dewasa bagi seorang pria adalah ketika dia telah dapat membuat ukat, kuran atau membuka ladang, bagi wanita telah dapat menganyam tikar dan memasak nasi dan lauk pauk.

Proses Pernikahan
Proses ataupun tahapan yang akan dilaksanakan bila ingin berkeluarga pada pria dewasa dinamai “Anak Perana” dan wanita dewasa dinamai “Singuda-nguda”. Ada lima tahapan yang harus dijalankan yaitu :

Naki-naki
Anak Perana yang ingin menikah terlebih dahulu mencari seorang singuda-nguda, yang dianggapnya cocok, tidak sumbang, tetapi harus sesuai dengan adat Karo. Melakukan komunikasi melalui perantaraan, sampai ada kesediaan siwanita menerima kehadirannya.

Maba Nangkih
Jika sudah saling menyukai, diteruskan dengan membawa siwanita “Nangkih” ke rumah anak beru si pria. Sebagi tanda melalui perantara diberikan ‘Penading” kepada orang tua si wanita. Orang tua si wanita seolah-olah kaget menerimanya, seakan mereka tidak tahu dan tidak menyetujuinya, dan seterusnya. Namun demikian dua atau tiga hari kemudian beberapa orang ibu-ibu menemani ibu si wanita menghantarkan nasi/makanan kepada anaknya. Melakukan pembicaraan dengan pihak pria mengenai kelanjutannya, dan seterusnya.

Ngembah Belo Selambar
Setelah dilakukan pembicaraan dengan yang baik antara kedua belah pihak, selanjutnya pihak pria mendatangi pihak keluarga si wanita bersama sembuyak, senia dan anak berunya, demikian pula pihak wanita bersama sembutyak, senina dan anak berunya telah bersiap menyambut kedatangan pihak pria. Yang datang terbatas, cukup membawa satu atau dua ekor ayam untuk dugulai dan beras secukupnya. Biasanya malam setelah selesai makan dilaksanakan pembicaraan atapun musyawarah (runggu) isinya hanya satu yaitu meminta kesediaaan dengan senang hati dari orang tua si wanita dalam keinginan anaknya menikah, tentunya ikut juga dukungan dari anak beru, bila sudah bersedia dan dengan senang hati orang tua siwanita (kalimbubu) acar tersebut telah selesai. Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, keesokan harinya pihak si pria beserta kedua calon pengantin dapat langsung pulang.

Nganting Manuk
Biasanya acara ini dilaksanakan pada saat pekerjaan tidak begitu sibuk, padi telah dipanen sekali. Pembicaraan ini harus dihadiri lebih lengkap dan lebih penting. Singalo bere-bere harus dipanggil, lengkap sangkep ngeluh. Makanan lebih banyak dibawa (boleh kambing atau babi), tidak lagi hanya ayam. Melihat bentuk pertemuan dan kesanggupan dan kehormatan pihak yang datang. Waktunya boleh malam hari atau pagi menjelang siang hari. Banyaknya yang hadir kira-kira memenuhi rumah adapt ataupun sekitar 2 -3 kaleng beras untuk dimasak. Dalam acara ini yang dibicarakan adalah mengenai pelaksanaan pesta adat, kapan waktunya, berapa yang harus titangngung dan berapa utang adat yang harus dibayarkan.

Tingkatan Pesta ada tiga pilihan yaitu Singuda pesta adatnya dilakukan dirumah saja, Sintengah bila kumpul seluruh sanak family, Sintua, bila ditambah pengantin rose, (berpakaian adat lengkap) ergendang (musik tradisional) dan memotong lembu atau kerbau. Tanggungan pihak pengantin pria, seperti pembayaran utang adapt tentunya disesuaikan dengan tingkatan pestanya adatnya. Dikarenakan telah didapat kesepakatan untuk melaksanakan pesta adat, maka ditanyalah kalimbubu singalo bere-bere, apa yang akan menjadi hadiah perkawinan (luah/pemberian) yang akan diserahkan sebagai tanda restu kepada beberenya yang akan menikah.

Tentunya hal ini akan ditanyakan terlebih dahulu kepada beberenya, apa keinginannya, dan keinginan ini tidak dapat tidak disampaikan/disetujui. Mama si wanita akan memerintahkan kepada turangnya (ibu si wanita) agar menyediakan permintaan tersebut.

Pada Nganting Manuk ini juga ditetapkan belin gantang tumba, banyaknya makanan yang harus dipersiapkan. Biasanya pesta dilaksanakan setelah selesai panen.

Kerja Adat Perjabun
Ini adalah tahapan terakhir mensyahkan telah diselesaikan adapt pernikahan. Telah syah menjadi satu keluarga yang baru. Semua akan berkumpul pada pesta adat seperti yang telah disepakati bersama. Dahulu tempat pesta tidak ada dirumah pasti tidak muat jadi pesta dilaksanakan di tempat lapang atau dibawah kayu rindang.

Bila pada saat pesta panas terik maka anak beru kedua belah pihak akan mendirikan tempat berteduh yang terbuat dari kayu, daun rumbia atau daun/pelepah kelapa. Tikar tempat duduk dan kayu bakar telah dipersiapkan oleh pihak siwanita. Dikarenakan pada saat itu fasilitas apapun tidak ada, maka diminta kepada penduduk desa untuk memasak makanan, masing-masing 2-3 tumba berikut dengan sumpitnya (tempat nasi) dan membawanya ketempat pesta dilaksanakan.

Lauk pauk (daging) langsung dibagi lima, dua bagian untuk pihak pria, dua bagian untuk pihak wanita dan satu bagian untuk singalo bere-bere. Jadi jelaslah bagi kita bahwa ketiga komponen inilah yang berperan penting. Sukut si empo (pihak pria) bersama sangkep nggelunya, begitu juga pihak wanita. Tidak ketinggalan singalo bere-bere bersama sangkep nggeluhnya inilah yang disebut dengan Kalimbubu Si Telu Sedalanen (hal ini akan kita bicarakan dilain waktu).

Masing-masing ketiga kelompok ini membawa anak berunya untuk menyiapkan makanan seperti yang telah dibagikan tadi.

Jika kalimbubu si ngalo ulu emas dari pihak pria, boleh tidak hadir disitu, akan didatangi dikemudian hari untuk membayar utang adat.

Pada waktu dulu tidak ada pidato-pidato seperti sekarang ini, kalimbubu singalo bere-bere memberikan hadiah dan doa restunya.

Untuk mensyahkan pernikahan menurut adat telah selesai, selanjutnya akan dijalankan terlebih dahulu “si arah raja”, ini ditangani oleh Pengulu atau Pemerintah, besarnya Rp. 15,- uang perak, dinamakan si mecur, diberikan kepada seluruh komponen yang berhak menerima, ulu emas, bena emas, perkempun, perbibin, perkemberahen, dan lainya. Setelah itu Rp. 60,- uang perak unjuken untuk pihak si wanita, selebihnya dinamakan tepet-tepet dijalankan oleh anak beru kedua belah pihak saja.

Pesta Pernikahan terbagi atas tiga jenis :

Kerja Erdemu Bayu, bila jumpa impal, ngumban ture buruk, jumpa kalimbubu ayah, kembali kepada kampahnya bila jumpa kalimbubu nini.

Kerja Petuturken, jumpa kelularga yang baru, terlebih dahulu bertutur.

Kerja Ngeranaken, bila ada yang harus dimusyawarahkan, misal tuturnya turang impal, tutur sepemeren, ada yang harus diperbaiki sabe ataupun denda, nambari pertuturen.

Demikianlah sekilas Kronologis Proses Pernikahan pada Suku Karo dan Pesta Adatnya, pada zaman dulu, hal ini sebagai kilas balik sesuai dengan zamanya.

*Sumber : gbkpjakartapusat.org

Selasa, 17 Mei 2011

Uis Karo (Kain Adat Tradisional Karo)

Kain adat tradisional Karo (Uis Adat Karo) merupakan pakaian adat yang digunakan dalam kegiatan budaya suku karo maupun dalam kehidupan sehari-hari. Uis Karo memiliki warna dan motif yang berhubungan dengan penggunaannya atau dengan pelaksanaan kegiatan budaya.

Pada umumnya Uis Adat Karo dibuat dari bahan kapas, dipintal dan ditenun secara manual dan menggunakan zat pewarna alami (tidak menggunakan bahan kimia pabrikan). Namun ada juga beberapa diantaranya menggunakan bahan kain pabrikan yang dicelup (diwarnai) dengan pewarna alami dan dijadikan kain adat Karo.

Beberapa diantara Uis Adat Karo tersebut sudah langka karena tidak lagi digunakan dalam kehidupan sehari-hari, atau hanya digunakan dalam kegiatan ritual budaya yang berhubungan dengan kepercayaan animisme dan saat ini tidak dilakukan lagi.

Berikut beberapa contoh Uis Adat Karo.

1. Uis Beka Buluh

Uis Beka Buluh memiliki ciri Gembira, Tegas dan Elegan. Kain Adat ini merupakan Simbol Wibawa dan tanda kebesaran bagi seorang Putra Karo.

Penggunaan:
  • Sebagai Penutup Kepala. Pada saat Pesta Adat, Kain ini dipakai Pria/putra Karo sebagai mahkota di kepalanya pertanda bahwa untuk dialah pesta tersebut diselenggarakan. Kain ini dilipat dan dibentuk menjadi Mahkota pada saat Pesta Perkawinan, Mengket Rumah (Peresmian Bangunan), dan Cawir Metua (Upacara Kematian bagi Orang Tua yang meninggal dalam keadaan umur sudah lanjut)
  • Sebagai Pertanda (Cengkok-cengkok /Tanda-tanda) yang diletakkan di pundak sampai ke bahu dengan bentuk lipatan segi tiga.
  • Sebagai Maneh-maneh. Setiap putra karo dimasa mudanya diberkati oleh Kalimbubu (Paman, Saudara Laki-laki dari Ibu, Pihak yang dihormati) sehingga berhasil dalam hidupnya. Pada Saat kematiannya, pihak keluarga akan membayar berkat yang diterima tersebut dengan menyerahkan tanda syukur yang paling berharga kepada pihak kalimbubu tadi yakni mahkota yang biasa dikenakannya yaitu Uis Beka Buluh.
2. Uis Jongkit dilaki.


Uis  Jongkit menunjukkan karakter kuat dan perkasa.

Penggunaan :
  • Sebagai pakaian luar bagian bawah untuk Laki-laki yang disebut gonje (sebagai kain sarung). Kain ini dipakai oleh Putra Karo untuk semua upacara Adat yang mengharuskan berpakaian Adat Lengkap.
3. Uis Gatip


Uis Gatip  menunjukkan karakter Teguh dan Ulet

Penggunaan :
  • Sebagai Penutup Kepala wanita Karo (tudung) baik pada pesta maupun dalam kesehariannya.
  • Untuk beberapa daerah, diberikan sebagai tanda kehormatan kepada kalimbubu pada saat wanita Karo meninggal Dunia (Maneh-maneh dan morah-morah)
4. Uis Nipes Padang Rusak


Penggunaan :
  • Kain ini dipakai untuk selendang wanita pada pesta maupun dalam sehari-hari.
5. Uis Nipes Benang Iring


Penggunaan :
  • Kain ini dipakai untuk selendang wanita pada upacara yang bersifat duka cita.
6. Uis Ragi Barat / Ragi Mbacang


Penggunaan :
  • Kain ini dipakai untuk selendang wanita pada upacara yang bersifat sukacita maupun dalam keseharian.
  • Lapisan luar pakaian wanita bagian bawah (sebagai kain sarung) untuk kegiatan pesta sukacita yang diharuskan berpakaian adat lengkap.
7. Uis Jujung-jujungen


Penggunaan :
  • Kain ini dipakai hanya untuk lapisan paling luar penutup kepala wanita (tutup tudung) dengan umbai-umbai emas pada bahagian depannya.
8. Uis Nipes Mangiring


Penggunaan :
  • Kain ini dipakai wanita Karo sebagai selendang bahu dalam upacara adat duka cita
9. Uis Teba


Penggunaan :
  • Kain ini dipakai wanita Karo lanjut usia sebagai tutup kepala (tudung) dalam upacara yang bersifat duka cita
  • Pada beberapa daerah, kain ini dijadikan sebagai tanda rasa hormat kepada Kalimbubu (Maneh-maneh) pada saat orang yang sudah lanjut usia meninggal.
10. Uis Pementing


Penggunaan :
  • Kain ini dipakai Pria Karo sebagai ikat pinggang (benting) pada saat berpakaian Adat lengkap dengan menggunakan Uis Julu sebagai kain sarung.
11. Uis Julu diberu


Penggunaan :

  • Untuk pakaian wanita bagian bawah (sebagai sarung) untuk upacara adat yang diharuskan berpakaian adat lengkap.
12. Uis Arinteneng


Penggunaan :
  • Alas pinggan pasu yang dipakai pada waktu penyerehan mas kawin
  • Alas piring makan pengantin saat makan bersama dalam satu piring pada malam hari usai pesta peradatan (man nakan persadan tendi/mukul)
13. Perembah


Penggunaan :
  • Untuk menggendong bayi
  • Untuk anak pertama, perembah diberikan oleh Kalimbubu seiring doa dan berkat agar anak tersebut sehat-sehat, cepat besar dan menjadi orang sukses dalam hidupnya kelak.
14. Uis Kelam-kelam


Kain ini bukan kain tenun manual, tapi hasil pabrik tekstil yang dicelup warna hitam menggunakan pewarna alami.
Penggunaan :
  • penutup kepala wanita Karo (tudung teger) waktu pesta adat dan pesta guro-guro aron.
  • Kain ini juga digunakan sebagai tanda penghormatan kepada puang kalimbubu pada saat wanita lanjut usia meninggal dunia (morah-morah)
15. Baju Gunting Cina


Baju ini pada lehernya menggunakan motif cikcak-cikcak (kepala cecak)
Baju ini dikenakan pemuda karo dalam acara menari (landek) tarian budaya pada pesta guro-guro aron.


*Sumber : http://pariwisatakaro.blogspot.com






Guro-guro Aron

Guro-guro aron berasal dari dua kata, yaitu: guro-guro dan aron. Guro-guro berarti hiburan atau pesta, sedangkan aron berarti muda-mudi. Jadi guro-guro aron adalah suatu pesta muda-mudi yang dilaksanakan berdasarkan adat dan kebudayaan Karo, dengan memakai musik karo dan perkolong-kolong. Adapun perlengkapan musik karo yang dipakai untuk itu adalah: sarune, gendang (singindungi dan singanaki), gung dan penganak. Akan tetapi dewasa ini gendang guro-guro aron ini ada kalanya diiringi dengan keyboard. Sementara perkolong-kolong terdiri dari seorang perempuan dan seorang laki-laki yang menyanyi mengiringi aron (muda-mudi) menari. Menurut cerita sebelumnya dikenal dengan nama permangga-mangga, yang menyanyi dari satu desa ke desa lainnya.

Adapun fungsi guro-guro aron itu pada masyarakat Karo adalah sebagai :

1. Latihan Kepemimpinan (Persiapan Suksesi).
Maksudnya, bahwa dalam guro-guro aron, muda-mudi dilatih memimpin, mengatur, mengurus pesta tersebut. Untuk itu ada yang bertugas sebagai pengulu aron, bapa aron atau nande aron. mereka dengan mengikuti guro-guro aron ini dipersiapkan sebagai pemimpin desa (kuta) dikemudian hari.

2. Belajar Adat Karo.
Dalam melaksanakan guro-guro aron, muda-mudi juga belajar tentang adat Karo. Misalnya bagaimana cara ertutur, mana yang boleh teman menari, mana yang boleh menurut adat atau mana yang tidak boleh dilakukan dan lain-lain.

3. Hiburan.
Guro-guro aron juga berfungsi sebagai alat hiburan bagi peserta dan penduduk kampung. Malahan pada waktu itu penduduk kampung, dan tetangga kampung lain juga biasanya hadir.

4. Metik (tata rias).
Dengan diselenggarakannya guro-guro aron, maka muda-mudi, yakni anak perana dan singuda-nguda belajar tata rias (metik) guna mempercantik diri. Mereka belajar melulur diri, membuat tudung atau bulang-bulang dan lain sebagainya.

5. Belajar Etika.
Dalam melaksanakan guro-guro aron ini, anak perana dan singuda-nguda juga belajar etika atau tata krama pergaulan hidup dengan sesamanya.

6. Arena cari Jodoh.
Guro-guro aron juga dimaksudkan sebagai arena cari jodoh bagi anak perana dan singuda-nguda. Oleh karena itu adakalanya pelaksanaannya didorong oleh orang-orang tua, karena melihat banyak perawan tua dan lajang tua di kampungnya.

Adapun guro-guro aron ini dalam pelaksanaannya ada tugas-tugas yang dibagi seperti:

1. Pengulu Aron/Kemberahen aron.
Biasanya gendan guro-guro aron dipimpin oleh pengulu aron dan seorang kemberahen aron. Pengulu aron biasanya dipilih dari pemuda keturunan bangsa tanah (si mantek kuta), sementara kemberahen aron dipilih dari pemudi kuta anak kalimbubu kuta.

2. Si mantek guro-guro aron.
Yang disebut si mantek adalah pemuda atau pemudi dari satu dua yang ikut sebagai peserta/pelaksana guro-guro aron tersebut. si mantek guro-guro aron berkewajiban membayar biaya yang disebut adangen, sebesar yang telah ditentukan dalam musyawarah.

3. Pengelompokan aron.
Aron dikelompok menurut beru-nya masing-masing, misalnya aron beru Ginting, aron beru Karo, aron beru Perangin-angin, aron beru Seambiring, aron beru Tarigan. Si pemuda menyesuaikan tempat duduknya dengan kelompok pemudi itu, misalnya bere-bere Karo di aron beru Karo, bere-bere Sembiring di aron beru Sembiring, bere-bere Ginting di aron beru Ginting dan bere-bere Tarigan di aron beru Tarigan. ini untuk menjaga aturan adat, agar pasangan yang tidak boleh berkawin tidak boleh duduk dan menari bersama. aron dipimpin bapa /nande aron.

4. Kundulen guro-guro aron.
Adalah tempat duduk guro-guro ditempatkan pada salah satu rumah adat. Ini untuk menjaga sesuatu hal pelaksanaan guro-guro tidak dapat dilaksanakan di lapanangan (kesain). Untuk itu pengulu aron dan kemberahen aron datang minta izin kepada pemilik rumah.

5. Aturan Menari.
Dalam praktik untuk meramaikan pembukaan guro-guro aron, ada kalanya perkolong-kolong diadu berpantun sambil bernyanyi. Atau ada kalanya diadakan pencak silat (ndikkar), dan setelah orang berkumpul guro-guro aron pun dimulai menurut arutan adat karo.
a. Gendang Adat
b. Landek Permerga-merga
c. Landek Aron
d. Landek Pekuta-kutaken

6. Tepuk dan ndehile.
Untuk mengakhiri guro-guro aron biasanya juga diakhiri dengan acara menari menurut adat, seperti pada poin (5), malahan dalam acara penutupan ini si erjabaten (pemusik) pun diberi kesempatan untuk menari. 

Demikian sepintas mengenai acara pelaksanaan guro-guro aron. Akan tetapi dengan lahirnya musik keyboard, masalah etika menjadi tidak diperhatikan. Tata cara menari yang semakin seronok dan serampangan. Ini perlu dihilangkan untuk tetap menghormati adat dan etika Karo.

*Sumber : Darwin Prinst, Adat Karo 2004

Bahasa Karo Ku

Jangan katakan dirimu Karo
Kalau kau tidak bisa berbahasa Karo
Buka saja topeng kekaroanmu
Karena aku benci Karo Dibalik Topeng
(Joey Bangun, KARO DIBALIK TOPENG)

Berapa diantara kita yang membaca tulisan ini yang mengerti, atau bisa/fasih/pasif menuturkan bahasa Karo? Pertanyaan ini tidak perlu dijawab kepada saya. Tapi cukup dijawab di hati saudara. Coba sekali lagi renungkan penggalan monolog yang saya tuliskan di atas dan coba raba-raba dimanakah kedudukan anda sekarang. Selagi anda masih meraba-raba, saya sudah menyimpulkan “kebudayaan Karo diambang krisis identitas”.

Dalam ilmu antropologi bahasa/language dikenal dengan sistem perlambang yang secara arbitrer dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia, dan yang digunakan sebagai sarana interaksi antar manusia. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 3 yang diterbitkan oleh Balai Pustaka, bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Di sisi lain dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan sebuah identitas suku/bangsa.

Sangat lucu, misalnya, jika seorang Karo memperkenalkan dirinya pada orang lain yang bukan orang Karo, “Saya adalah orang Karo.” Lalu orang non Karo itu bertanya, “Bagaimana bahasa Karo?” Orang Karo itu bingung bukan kepalang. Karena pada dasarnya dia memang tidak tahu bahkan tidak mau belajar bahasa Karo. Justru dia lebih lancar berbahasa Inggris daripada bahasa ibunya sendiri. Bahasa Inggris sudah menjadi bahasa ibunya, sedang bahasa Karo adalah bahasa ibu tirinya.

Sekarang menjadi pertanyaan bagi kita, “Bagaimana kita menunjukkan kepada semua orang tentang eksistensi suku Karo wong kita sendiri tidak tahu bahasa Karo.” Berpikirlah yang logis dan tidak usah muluk-muluk. Untuk apa kita berbuat begini atau begitu demi Karo sedang kita sendiri tidak menjadikan bahasa Karo bagian dalam hidup kita. Bahasa Karo sudah dianggap bukan bagian yang penting dalam akhlak kehidupan. Disinilah awal krisis identitas itu.

Sumatera Utara memang unik. Propinsi terbesar di pulau Andalas itu terdiri dari 8 suku bangsa dengan 8 bahasa yang berbeda pula. Jadilah Medan sebagai ibukota propinsi sebagai kota multi etnis. Dan tentu saja semu suku berbaur menjadi satu. Maka bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan dikenal oleh semua suku-suku itu dijadikan sebagai alat interaksi.

Kalau memang maksud cita-cita dari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, tentu saja cita-cita tersebut sudah terwujud di Medan. Namun ketika kita berbicara tentang bahasa sebagai identitas suatu suku/bangsa, atau katakanlah suku Karo dengan bahasanya, maka kita perlu was-was dengan keadaan ini.

Persoalan ini sebenarnya kompleks. Sedari kecil kita tidak pernah membiasakan diri berbahasa Karo. Kesalahan tentu saja tidak berpusat pada si anak dan lingkungannya. Namun lebih dititikberatkan pada sang orang tua yang tidak pernah membiasakan anaknya berbahasa Karo di rumah. Jadilah sang anak tidak paham berbahasa Karo.

Kecendrungan seperti ini tidak hanya terjadi pada masyarakat Karo. Menurut Arif Rachman, Guru Besar bidang ilmu pendidikan bahasa Inggris Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Jakarta, “Kondisi bahasa-bahasa daerah di seluruh dunia yang sangat banyak ini ternyata hanya digunakan oleh minoritas masyarakat dan tergeser oleh bahasa-bahasa yang dianggap universal, seperti bahasa Inggris dan bahasa resmi negara masing-masing. Indikasi ini mencerminkan bahwa bahasa-bahasa daerah yang masuk dalam kategori bahasa mayoritas, tetapi minoritas pemakaiannya, secara perlahan akan mengalami kepunahan.”

Dari apa yang dikatakan Arif Rahman di atas dapat disimpulkan bahwa bahasa daerah bukan lagi merupakan bahasa mayoritas yang dipakai oleh sebuah etnik. Tetapi telah tergantikan oleh bahasa dominan yang dipakai masyarakat oleh negara itu.

Pemikiran di atas dapat disimpulkan, bahasa Karo bukan lagi merupakan bahasa mayoritas yang dipakai masyarakat Karo tetapi sudah menjadi bahasa minoritas.

Kesimpulan ini dikuatkan dengan fakta mayoritas masyarakat Karo saat ini tinggal di luar Karo. Hal ini menuntut masyarakat Karo itu untuk berbaur dengan berbagai etnis di tempat dia tinggal. Tentu saja dia akan menggunakan bahasa mayortitas disana apakah bahasa Indonesia atau bahasa daerah tempat dia tinggal. Jadilah bahasa Karo sebagai bahasa minoritas.

Untung saja bahasa Karo terbantu adanya beberapa komunitas arisan/perpulungen di kalangan Karo perantauan, Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) yang liturginya sampai saat ini eksis dengan bahasa Karo walau di beberapa tempat waktu-waktu tertentu sudah menggunakan memakai bahasa Indonesia, Komunitas Karo Muslim, hingga Komunitas Karo Katolik.

Namun sayangnya keinginan belajar bahasa Karo tidak lahir dari diri sendiri. Efeknya bahasa Karo tidak populer dan ditinggalkan. Mungkinkah bahasa Karo akan punah? Lakukan sesuatu untuk itu!

*Sumber: Joey Bangun Blog

Alat Musik Karo

Sierjabaten begitulah sebutan  Orang Karo kepada pemain musik tradisional-nya, dimana mereka (Sierjabaten atau penggual) berfungsi sebagai pengiring musik upacara adat Suku Karo, baik itu pernikahan, pesta panen, Kemalangan atau lainnya. Jadi dari hal tersebut maka sebenarnya profesi ini bisa dibilang sudah cukup lama sekali ada dalam perkembangan dan perjalanan hidup Suku Karo. Mengenai kepastian mulai kapan julukan atau penamaan ini mulai dikenal dan di populerkan saya kurang tau pasti , yang jelas profesi ini berkaitan sekali dengan kesenian tradisional Suku Karo. Jadi menurut saya mereka mulai dikenal ketika masyarakat Karo menyadari kebutuhan akan hiburan dalan setiap acara adat mereka.

Pada kenyataanya peran serta mereka sangatlah vital dalam setiap acara pesta adat, sebab tanpa mereka sebuah acara adat tidak lengkap dan sempurna, mereka adalah sekumpulan penghibur juga bisa dibilang irama, nyawa dan tolak ukur kemeriahan sebuah acara adat. Semakin hebat keahlian mereka dalam bermain musik maka makin tinggi pula pamor mereka (Sierjabaten) dimata masayarakat Karo.

Sierjabaten memiliki keahlian dalam bemain berbagai macam alat musik tradisoanal Karo yang terdiri atas Sarune, Gendang Singanaki, Gendang singindungi, Gendang penganak, dan gung. Setiap pemain alat musik mempunyai nama masing masing sesuai dengan alat musik yang mereka mainkan, pemain sarune disebut panarune, pemain gendang (singanaki dan singindungi) disebut penggua, dan pemain penganak disebut simalu penganak, dan pemain gung disebut simalu gung, serta pemain mangkuk michiho disebut simalu mangkuk michiho.
Untuk lebih jelasnya berikut ini penjelasan mengenai setiap alat musik Tradisonal Karo :

A. Sarune.
 
a. Anak-anak sarune, terbuat dari daun kelapa dan embulu-embulu (pipa kecil) diameter 1 mm dan panjang 3-4 mm. Daun kelapa dipilih yang sudah tua dan kering. Daun dibentuk triangel sebanyak dua lembar. Salah satu sudut dari kedua lembaran daun yang dibentuk diikatkan pada embulu-embulu, dengan posisi kedua sudut daun tersebut,
 
b.Tongkeh sarune, bagian ini berguna untuk menghubungkan anak-anak sarune. Biasanya dibuat dari timah, panjangnya sama dengan jarak antara satu lobang nada dengan nada yang lain pada lobang sarune,
 
c. ampang-ampang sarune, bagian ini ditempatkan pada embulu-embulu sarune yang berguna untuk penampung bibir pada saat meniup sarune. Bentuknya melingkar dnegan diameter 3 cm dan ketebalan 2 mm. Dibuat dari bahan tulang (hewan), tempurung, atau perak,
 
d. batang sarune, bagian ini adalah tempat lobang nada sarune, bentuknya konis baik bagian dalam maupun luar. Sarune mempunyai delapan buah lobang nada. Tujuh di sisi atas dan satu di belakang. Jarak lobang 1 ke lobang adalah 4,6 cm dan jarak lobang VII ke ujung sarune 5,6 cm. Jarak antara tiap-tiap lobang nada adalah 2 cm, dan jarak lubang bagian belakang ke lempengan 5,6 cm.
 
e. gundal sarune, letaknya pada bagian bawah batang sarune. Gundal sarune terbuat dari bahan yang sama dengan batang sarune. Bentuk bagian dalamnya barel, sedangkan bentuk bagian luarnya konis. ukuran panjang gundal sarune tergantung panjang batang sarune yaitu 5/9.
 
B. Gendang
Alat musik gendang adalah berfungsi membawa ritme variasi. Alat ini dapat diklasifikasi ke dalam kelompok membranofon konis ganda yang dipukul dengan dua stik. Dalam budaya musik Karo gendang ini terdiri dari dua jenis yaitu gendang singanaki (anak) dan gendang singindung (induk). Gendang singanaki di tambahi bagian gerantung. Bagian-bagian gendang anak dan induk adalah sama, yang berbeda adalah ukuran dan fungsi estetis akustiknya. Bagian-bagian gendang itu adalah:
 
tutup gendang, yaitu bagian ujung konis atas. Tutup gendang ini terbuat dari kulit napuh (kancil). Kulit napuh ini dipasang ke bingkai bibir penampang endang. Bingkainya terbuat dari bambu.
 
tali gendang lazim disebut dengan tarik gendang terbuat dari kayu nangka(Artocarpus integra sp). Salah satu sampel contoh ukuran untuk bagian atas gendang anak adalah 5 cm, diameter bagian bawah 4 cm dan keseluruhan 44 cm. ukuran gendang kecil yang dilekatkan pada gendang anak, diameter bagian atas 4 cm, diameter bagian bawah 3 cm, dan panjang keseluruhan 11,5 cm. Alat pukulnya (stik) terbuat dari kayu
 
jeruk purut. Alat pukul gendang keduanya sama besar dan bentuknya. Panjangnya 14 cm dan penampang dan penampung relatif 2 cm.
 
Untuk gendang indung, diameter bagian atas 5,5 cm, bagian bawah 4,5 cm, panjang keseluruhan 45,5 cm. Bahan alat pukulnya juga terbuat dari kayu jeruk purut. Ukuran alat pukul ini berbeda yaitu yang kanan penampangnya lebih besar dari yang kiri, yaitu 2 cm untuk kanan dan 0,6 cm untuk kiri. Panjang keduanya sama 14 cm.
 
C. Gung dan penganak
Yaitu pengatur ritme musik tradisional Karo. Gung ini diklasifikasikan ke dalam kategori idiofon yang terbuat dari logam yang cara memainkannya digantung. Gung terbuat dari tembaga, berbentuk bundar mempunyai pencu. Gung dalam musik tradisional Karo terbagi dua yaitu gung penganak dangung. Salah satu contoh ukuran gung penganak diameternya 15,6 cm dengan pencu 4 cm dan ketebalan sisi lingkarannya 2,8 cm. Pemukulnya terbuat dari kayu dan dilapis dengan karet. Gung mempunyai diameter 65 cm dengan pencu berdiameter 15 cm dan tebal sisi lingkarannya 10 cm. Pemukulnya terbuat dari kayu dan dilapisi karet.

Demikianlah sedikit informasi dan pembahasan yang saya dapat dari internet, semoga berguna. Pesan moral yang ingin saya sampaikan adalanh, saat ini sulit sekali menemui Sierjabaten yang Tradisional, karena saat ini lebih banyak dan lebih populer Sierjabaten yang mengunakan alat Moderen yang lebih dikenal dengan Keyboard (Pekeyboard)…Gendang Karo tradisoanal mulai tergeser dengan gendang karo moderen…Olah sebap itu mari kita lestarikan seni musik tradisional Karo sebagai salah satu identitas Suku Karo yang tidak boleh hilang.

Profesi Suku Karo Zaman Dahulu

Suku Karo zaman dahulu menekuni beragam profesi unik,beberapa diantaranya adalah :

1.Perlanja Sira
Di zaman dulu karena letak tanah Karo di dataran tinggi yang jauh dari pantai Timur dan pantai barat Sumatera, sangatlah susah untuk mendapatkan garam yang merupakan kebutuhan penting. Dalam banyak cerita tradisi lisan Karo, perlanja sira banyak di sebut-sebut. Profesi ini harus membawa garam dengan memikul dari kampung2 melayu di pesisir timur sumatera (sekitar hamparan perak dan deli tua) , berjalan melewati hutan lebat di bukit barisan mengahadapi resiko diserang binatang buas dan di rampok (karena garam adalah barang mewah saat itu). Untuk mencapai tanah Karo melalui jalan di lereng bukit barisan biasanya makan waktu 4 hari jalan kaki. Cerita perlanja sira biasanya diajarkan sebagai pengajaran akan kebijakan, kegigihan, kesabaran, sopan santun dan tolong menolong. (Profesi ini sudah punah sejak tahun 1940an karena Belanda membangun jalan yang bisa dilalui oleh moda transportasi tradisional dan modern dan semakin berkembangnya transportasi.

2.Dukun Patah
Profesi ini masih banyak di Tanah Karo. Dukun patah biasanya dari Kampung Pergendangen. Dukun patah yang paling terkenal adalah Gurusinga (dikenal juga di Jakarta) dan Pergendangen. Dukun patah biasanya mempunyai ramuan minyak urut rahasia yang dibuat sendiri dan diwariskan turun temurun.

3.Pande Besi,Pande Emas,Pande Rumah,Pande Mayang,Pande Mbako,Pande Gamber
Pande Besi Ialah orang yang mempunyai keahlian membuat berbagai macam alat dari besi/logam, berupa senjata, alat2 dapur dan terutama alat2 pertanian. Masih ada di beberapa kampung, yang saya pernah saya dengar ada di desa Ujung Bawang.Pande emas Ialah Orang yang ahli membuat perhiasan dari emas, dengan bebagai macam jenis ukiran dan keahlian yang berbed-beda. Yang paling terkenal adalah Milala.Pande rumah,Tukang bangunan, mempunyai keahlian mendirikan rumah adat dan rumah biasa. Sekarang yang punya keahlian mendirikan rumah adat tidak ada lagi, suatu kehilangan yang menunjukkan ketidakpedulian kita pada regenerasi ilmu.Pande Gamber,Keahliannya membuat gamber (gambir) untuk campuran makan sirih.Pande mayang,Profesinya membuat mayang untuk campuran makan sirih.Pande mbako,Profesinya membuat mbako (tembakau) untuk campuran makan sirih dan rokok, masih ada di beberapa kampung seperti di Kempawa

4.Perjuma-juma
Petani yang memiliki kebun/ladang/sawah, adalah profesi umum.

5.Perminak-minak
Profesi ini juga masih ada, membuat minyak urut atau minyak meseng (terbakar), minyak gelanggang (untuk menguatkan otot2), dari ramuan rahasia yang diwariskan turun temurun. Perminak-minak membuat minyak dan menjualnya tanpa menjadi dukun.

6.Pertawar-tawar
Profesi ini juga masih ada sampai sekarang, pertawar-tawar membuat tawar (obat dalam bentuk jamu/kuning) untuk menambah nafsu makan, nafsu sex, mengobati penyakit dalam, mengobati keracunan. Pertawar-tawar biasanya tidak membuat minyak, tapi ada juga yang membuat minyak (merangkap perminak-minak)

7.Perkolong-kolong
Orang yang mempunyai bakat dan keahlian menyanyikan lagu-lagu tradisional karo dan menari dengan baik dan benar. Perkolong-kolong biasanya mengisi acara2 adat Karo, bersama dengan rombongan gendang/penggual (group musik tradisional)

*Sumber : www.kaskus.us

Sejarah dan Makna Filosofi Seni Tari Karo

Bagi masyarakat Karo, dikenal istilah uga gendangna bage endekna, yang artinya bagaimana musiknya, harus demikian juga gerakannya (endek). Endek diartikan disini tidak sebagai gerakan menyeluruh dari anggota badan sebagai sebagaimana tarian pada umumnya, tetapi lebih ditekankan kepada gerakan kaki saja. Oleh sebab itu endek tidak dapat disamakan sebagai tari, meskipun unsur tarian itu ada disana. Hal ini disebabkan konsep budaya itu sendiri yang memberi makna yang tidak dapat diterjemahkan langsung kata per kata. Karena konsep tari itu sendiri mempunyai perbedaan konsep seperti konsep tari yang dalam berbagai kebudayaan lainnya. Konsep endek harus dilihat dari kebudayaan karo itu sendiri sebagai pemilik kosa kata tersebut.

Konsep-konsep seperti ini juga dapat kita lihat pada istilah musik bagi masyarakat Karo. Pada masyarakat Karo tidak dikenal istilah musik, dan tidak ada kosa kata musik, tetapi dalam tradisi musik kita mengenal istilah gendang yang terkait dengan berbagai hal dalam ‘musik’ atau bahkan dapat diterjemahkan juga sebagai musik. Bagi masyarakat Karo gendang bermakna jamak, setidaknya gendang mempunyai lima makna,

(1) gendang sebagai ensambel musik, misalnya gendang lima sedalanen, gendang telu sedalanen dan sebagainya;

(2) gendang sebagai repertoar atau kumpulan beberapa buah komposisi tradisional, misalnya gendang perang-perang, gendang guru dan sebagainya;

(3) gendang sebagai nama lagu atau judul lagu secara tradisional, misalnya gendang simalungen rayat, gendang odak-odak, gendang patam-patam (yang juga terkadang sebagai cak-cak atau style) dan sebagainya;

(4) gendang sebagai instrument musik, misalnya gendang indung, gendang anak; dan

(5) gendang sebagai upacara, misalnya gendang guro-guro aron, dan sebagainya. Konsep seperti ini juga berlaku bagi tarian.

Endek dapat diartikan sebagai gerakan dasar, yaitu gerakan kaki yang sesuai dengan musik pengiring (accompaniment) atau musik yang dikonsepkan pada diri sipenari sendiri, karena ada kalanya juga gerakan-gerakan tertentu dapat dikategorikan sebagai tarian, namun tidak mempunyai musik pengiring. Kegiatan menari itu sendiri disebut dengan landek, namun untuk nama tari jarang sekali dipakai kata landek, jarang sekali kita pernah mendengar untuk menyebutkan landek roti manis untuk tari roti manis atau tarian lainnya. 

Malah lebih sering kita dengar dengan menggunakan istilah yang diadaptasi dari bahasa Indonesia yaitu ‘tari’, contohnya tidak menyebut Landek Lima Serangke, tapi Tari Lima Serangke. Landek langsung terkait dengan kagiatan, bukan sebagai nama sebuah tarian.

Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam tari karo, yaitu endek (gerakan naik turun kaki), jole atau jemole, yaitu goyangan badan, dan tan lempir, yaitu tangan yang gemulai, lembut. Namun disamping itu bagaimana ketiga unsur tersebut dapat diwujudkan dalam gerakan-gerakan tari, terkait dengan musik pengiring itu sendiri dan dalam konteks tarian itu sendiri, misalnya dalam tarian adat, muda-mudi, khusus, dan sebagainya.

Gerakan dasar tarian Karo dibagi atas beberapa style yang dalam bahasa Karo disebut dengan cak-cak. Ada beberapa cak-cak yang dikenal pada musik Karo, yang terkait dengan gaya dan tempo sekaligus, yaitu yang dimulai dari cak-cak yang sangat lambat sampai kepada cak-cak yang relative cepat, yaitu antara lain yang lazim dikenal adalah:

cak-cak simalungen rayat, dengan tempo lebih kurang 60 – 66 jika kita konversi dalam skala Metronome Maelzel. Apabila kita buat hitungan berdasarkan ketukan dasar (beat), maka cak-cak ini dapat kita kategorikan sebagai cak-cak bermeter delapan. Artinya pukulan gung dan penganak (small gong) sebagai pembawa ketukan dasar diulang-ulang dalam hitungan delapan;

cak-cak mari-mari, yang merupakan cak-cak yang lebih cepat dari cak-cak simalungen rayat. Temponya lebih kurang 70 hingga 80 per menit;

cak-cak odak-odak, yang merupakan cak-cak yang temponya lebih kurang 90 – 98 per menit dalam skala Maelzel.

cak-cak patam-patam, merupakan cak-cak kelipatan bunyi ketukan dasar dari cak-cak odak-odak, dan temponya biasanya lebih dipercepat sedikit antara 98 sampai 105. Endek kaki dalam cak-cak ini merupakan kelipatan endek dari cak-cak odak-odak.

cak-cak gendang seluk, yaitu cak-cak yang sifatnya progressif, semakin lama semakin cepat, yang biasanya dimulai dari cak-cak patam-patam. Jika dikonversi dalam skala metronome Maelzel, kecepatannya bias mencapai 160-an, dan cak-cak silengguri, biasanya cak-cak ini paling cepat, karena cak-cak ini dipakai untuk mengiringi orang yang intrance atau seluk (kesurupan).

Sejarah dan Makna Filosofi
Berbicara tentang sejarah seni tari Karo, maka kita akan dihadapkan pada kajian folklore, karena tidak ada tanggal-tanggal yang pasti diketahui kapan munculnya tarian Karo. Tetapi pada umumnya tari yang unsur dasarnya adalah gerak dapat kita temui dalam ritus-ritus dan upacara-upacara tradisional yang ada pada masyarakat Karo. Dengan demikian makna dari setiap gerakan-gerakan mempunyai makna dan filosofi tergantung jenis tarinya. Meskipun demikian ada beberapa hal yang terkait dengan tari karo, misalnya gerakan tangan yang lempir, pandangan mata, endek nahe, b ukan buta-buta. Disamping itu juga makna gerakan-gerakan tangan juga mempunyai makna tersendiri.
Ada beberapa makna dari gerakan tari Karo berupa perlambangan, yaitu:

Gerak tangan kiri naik, gerak tangan kanan ke bawah melambangkan tengah rukur, yaitu maknanya selalu menimbang segala sesuatunya dalam bertindak;

Gerakan tangan kanan ke atas, gerakan tangan kiri ke bawah melambangkan sisampat-sampaten, yang artinya saling tolong menolong dan saling membantu;

Gerakan tangan kiri ke kanan ke depan melambangkan ise pe la banci ndeher adi langa si oraten, yang artinya siapa pun tidak boleh dekat kalau belum mengetahui hubungan kekerabatan, ataupun tidak kenal maka tidak saying;

Gerakan tangan memutar dan mengepal melambangkan perarihen enteguh, yang artinya mengutamakan persatuan, kesatuan, dan musyawarah untuk mencapai mufakat; gerakan tangan ke atas, melambangkan ise pe labanci ndeher, artinya siapapun tidak bias mendekat dan berbuat sembarangan;

Gerakan tangan sampai kepala dan membentuk seperti burung merak, melambangkan beren rukur, yang maknanya menimbang sebelum memutuskan, piker dahulu pendapatan, sesal kemudian tiada berguna;

Gerak tangan kanan dan kiri sampai bahu, melambangkan baban simberat ras menahang ras ibaba, yang bermakna ringan sama dijinjing, berat sama dipikul. Artinya mampu berbuat mampu bertanggung jawab dan serasa sepenanggunan gerakan tangan dipinggang melambangkan penuh tanggung jawab;

dan gerakan tangan kiri dan tangan kanan ke tengah posisi badan berdiri melambangkan ise per eh adi enggo ertutur ialo-alo alu mehuli, artinya siapapun yang dating jika sudah berkenalan dan mengetahui hubungan kekerabatan diterima dengan baik sebagai keluarga (kade-kade).

Jenis-jenis Tarian Karo

Tari Komunal
Yang termasuk dalam tarian ini pada masyarakat Karo terdapat beberapa macam yang terkait dengan upacara-upacara adapt misalnya dalam upacara-upacara adat dan peranan-peranan social dalam adapt itu sendiri yang terbagi dalam kelompok-kelompok social tertentu yang sesuai dengan filosofi adapt Karo ‘merga si lima, tutur si waluh, rakut si telu’ Secara kelompok social dapat dibagi menjadi: landek kalimbubu (masih dapat dikelompokkan lebih spesifik lagi); landek sukut (senina, sembuyak, siparibanen, sepengalon, siparibanen, sigameten); landek anak beru dan sebagainya. Juga dalam jenis tari komunal ini masih terdapat bebrapa jenis tarian, misalnya dalam acara guro-guro (acara muda-mudi). Dalam acara ini juga terdapat kelompok-kelompok tarian komunal yang dibagi berdasarkan merga atau beru, tergantung daerahnya. 

Namun biasanya didahului oleh merga simantek kuta atau orang yang pertama sekali menempati wilayah tertentu dimana upacara tersebut berlangsung, atau biasa juga disebut dengan kalimbubu taneh. Adapun jenis-jenis tarian untuk kategori ini adalah dapat kita temukan dalam upacara-upacara:

kerja erdemu bayu (perkawinan)
merdang merdem atau kerja tahun (upacara pertanian)
nurun-nurun (upacara kematian)
guro-guro aron (muda-mudi)
ersimbu (upacara memanggil hujan), atau biasa juga disebut dengan dogal-dogal
mengket rumah mbaru (meresmikan rumah baru)
ngukal tulan-tulan (menggali tulang)
ngalo-ngalo, dll.

Tari Khusus
Jenis-jenis tarian ini terkait dengan hal-hal yang sifatnya khusus dan bukan bersifat umum, yaitu yang berhubungan dengan dengan peranan seseorang, misalnya:
gendang guru (dukun)
seluk (trance)
perumah begu (memanggil roh)
erpangir ku lau (keramas, bathing ceremony)
perodak-odak
tari tungkat
tari baka

Tari Tontonan
Perkolong-kolong (permangga-mangga)
Mayan atau Ndikkar (seni bela diri khas Karo)
Tari Kuda-Kuda (Simalungun: Hoda-Hoda)
Gundala-gundala (Tembut-tembut Seberaya)

Tari Kreasi Baru
tari roti manis
tari terang bulan
tari lima serangke
tari telu serangke,
tari uis gara, dll.
Tari Sigundari, yaitu tari-tarian yang diciptakan berdasarkan lagu-lagu popular Karo, termasuk gendang kibot.

Fungsi Tarian Karo
penghayatan estetis
pengungkapan emosional
hiburan
komunikasi
fungsi perlambangan
reaksi jasmani
berkaitan dengan norma-norma social
pengesahan lembaga social atau status social tertentu
keseinambungan kebudayaan
pengintegrasian masyarakat
pendidikan

* Sumber : KaroWeb.Or.Id